Program ORI Untuk Atasi Difteri Harus Cepat dan Menyeluruh

15-12-2017 / KOMISI IX
Ketua Komisi IX DPR, Dede Yusuf  (Kiri). Foto: Nadya/jk

 

 

Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi berharap program Outbreak Response Immunization (ORI) untuk mengatasi penyakit difteri di sejumlah wilayah dapat berjalan dengan cepat dan tercover sedini mungkin.

 

" Ya Kejadian Luar Biasa (KLB) itu sekarang kan sudah ada hampir 12 Provinsi. Tentu kita berharap ORI-nya itu berjalan dengan cepat dan bisa di cover sesegera mungkin," ungkapnya saat ditemui di sela-sela Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI ke Provinsi Maluku Kamis, (14/12). 

 

Menurut Dede, Komisi IX DPR RI sudah meminta kepada Kementerian Kesehatan RI agar program Outbreak Response Immunization (ORI) tidak hanya dilakukan di Banten dan Jabar. "Tetapi juga masuk ke wilayah-wilayah yang memang harus segera diisolasikan semua booster-booster itu. Mengenai kendala kekurangan anggaran, sebisa mungkin menggunakan dana taktis dulu, namanya juga KLB (Kejadian Luar Biasa)," paparnya.

 

Seperti diketahui, bahwa Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae yang sangat mudah menular dan berbahaya karena dapat menyebabkan kematian akibat obstruksi larings atau miokarditis akibat aktivasi eksotoksin. Pada kejadian luar biasa (KLB), selain difteri farings, tonsil, dan larings, telah pula dilaporkan terjadinya difteri hidung dan difteri kulit.

 

Difteri sangat menular melalui droplet dan penularan dapat terjadi tidak hanya dari penderita saja, namun juga dari karier (pembawa) baik anak maupun dewasa yang tampak sehat kepada orang-orang di sekitarnya.

 

Kejadian luar biasa yang terjadi di Jawa Timur dan secara sporadik di daerah lain (Pontianak dan Banjarmasin) merupakan indikator bahwa program imunisasi nasional tidak mencapai sasaran. Data terbaru dari kementerian kesehatan Desember 2017, menunjukan bahwa wabah difteri sudah tersebar di 20 provinsi dan 95 kabupaten kota.

 

Dengan kata lain, satu-satunya yang dapat dilakukan untuk mengatasi wabah ini hanya Imunisasi. sebagai solusi KLB difteri pemerintah mencanangkan imunisasi ORI (Outbreak Renponse Imunisasion). ORi adalah imunisasi tambahan tanpa memandang riwayat imuniasi sebelumnya. 

 

Sesuai rencana, imunisasi ulang serentak alias ORI akan dimulai pada tanggal 11 Desember 2017. Setelah tahap pertama selesai, tahap kedua akan dilaksanakan 11 Januari 2018 dan tahap ketiga pada 11 Juli 2018.

 

Sasaran umur pun diperluas dari usia 1 tahun sampai 19 tahun. Imunisasi pertama akan dilakukan di 3 Provinsi yang memiliki kasus difteri paling banyak, yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. (ndy,mp)

BERITA TERKAIT
Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan
18-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR 2025...
Nurhadi Ungkap Banyak Dapur Fiktif di Program MBG, BGN Diminta 'Bersih-Bersih’
14-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menemukan adanya 'dapur fiktif' dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG),...
Kunjungi RSUP, Komisi IX Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyampaikan apresiasi atas pengelolaan RSUP dr. Ben Mboi Kupang...
Komisi IX Tegaskan Pentingnya Penyimpanan Memadai di Dapur MBG
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Gorontalo - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menilai bahwa tidak semua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG)...